Minggu, 26 Juni 2011

Manajemen modal

Manajemen modal

Manajemen modal kerja biasanya menyangkut pengelolaan aktiva lancar dan pengelolaan kewajiban lancar  Aktiva lancar didefinisikan sebagai aktiva yang secara normal berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau kurang.. Pengelolaan aktiva tetap, yaitu aktiva yang berubah menjadi kas memerlukan waktu lebih dari satu tahun, atau biasa disebut capital budgeting.
Penentuan tingkat yang layak dari aktiva lancar dan kewajiban lancar, menyangkut keputusan – keputusan mendasar dalam likuiditas perusahaan dan komposisi umur hutang – hutangnya. Keputusan – keputusan tersebut akan dipengaruhi oleh trade-off antara profitabilitas dan risiko. Keputusan yang menyangkut likuiditas aktiva perusahaan menyangkut manajemen kas dan investasi pada sekuritas, kebijakan dan prosedur penjualan kredit, manajemen persediaan dan manajemen aktiva tetap.
Untuk aktiva lancar,semakin rendah proposi aktiva likuid, semakin besar profitabilitas perusahaan. JIka kita memepertimbangkan bahwa biaya hutang jangka pendek lebih rendah dari biaya hutang jangka pendek, maka dipandang dari pertimbangan profitabilitas, perusahaan akan lebih baik menggunakan hutang jangka pendek.
  1. I. Struktur Jangka Waktu Pendanaan
Apabila diasumsikan bahwa perusahaan telah mempunyai kebijaksanaan tentang pembayaran pembelian, pembayaran upah dan gaji, serta pembayaran pajak dan biaya – biaya lain, maka jumlah hutang dagang dan rekening accruals akan berubah dengan sendirinya apabila aktivitas perusahaan berubah.
Ada 3 Strategi Pendanaan :
  1. 1. Pendanaan Hedging
Strategi pendanaan ini membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut menjadi kas.
Strategi ini mendasarkan diri atas matching principle, yang menyatakan bahwa sumber dana hendaknya disesuaikan dengan berapa lama dana tersebut diperlukan.
  1. 2. Pendanaan Konservatif
Pendekatan ini memberikan margin of safety yang cukup besar. Yaitu,sebagian aktiva lancar bukan permanent, didanai dengan pendanaan jangka panjang.Misalnya, Kalau diperkirakan dana tersebut akan diperlukan untuk enam bulan, perusahaan mungkin mencari pinjamam dengan jangka waktu dua belas bulan.
  1. 3. Pendanaan Agresif
Pada pendanaan ini perusahaan berani mengambil resiko. Strategi ini berarti mendanai sebagian kebutuhan jangka panjang dengan pendanaan jangka pendek. Apabila suku bunga kredit jangka pendek memang lebih rendah dari jangka panjang, maka strategi ini akan dikompensir lebih tinggi.
  1. II. Jumlah Aktiva Lancar
Jika perusahaan lebih menetapkan kebijakan tentang piutang dan persediaan, maka jumlah aktiva lancar disamping dipengaruhi oleh tingkat operasi perusahaan juga akan dipengaruhi oleh besar kecilnya  perusahaan menyediakan kas. Semakin besar aktiva likuid atau kas yang disediakan, semakin besar jumlah aktiva lancar yang dimiliki.
Meskipun hubungan antara jumlah aktiva lancar dengan tingkat kegiatan tidaklah linear, tetapi dapat dilihat bahwa semakin besar tingkat kegiatan, semakin besar pula jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Besar kecilnya aktiva lancar tersebut juga  dipengaruhi oleh besar kecilnya aktiva likuid yang dipertahankan oleh perusahaan.
  1. III. Kombinasi Keputusan Struktur  Hutang dan Aktiva Lancar
Apabila keputuan Struktur Hutang dan Aktiva Lancar dikombinasikan , maka kita bisa menjumpai berbagai situasi. Misal, perusahaan mungkin memilih pendanaan agresif. Berarti sebagian kebutuhan jangka panjang dibiayai dengan dana jangka pendek. Disamping itu perusahaan juga memilih untuk meyediakan jumlah kas yang sangat sedikit.
Sebaliknya, perusahaan bisa memilih pendanaan yang agresif, tetapi dibarengi dangan penyediaan aktiva likuid yang relatif besar.
jika  perusahaan sering tidak mampu memenuhi kewajiban financial, hanya karena pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo tidak memiliki kas, maka mungkin saja para supplier, bank, dan pihak – pihak lain, berkurang kepercayaan mereka terhadap perusahaan tersebut.
  1. IV. Menaksir Jumlah Modal Kerja
Modal Kerja diartikan sebagai aktiva lancar untuk operasi perusahaan. Misalnya, tidak termasuk didalamnya piutang kepada manajemen, investasi pada sekuritas dan sebagainya. Untuk menghitung kebutuhan modal kerja, bank akan memproyeksi berapa aktiva lancar tersebut, kemudian 70%-nya akan disediakan dananya dalam bentuk kredit modal kerja.
Metode keterkaitan dana pada  modal kerja
Metoda ini mengakui 2 hal penting, yaitu :
  1. Untuk mendanai kebutuhan akan modal kerja mungkin saja telah disediakan (sebagian) oleh pihak lain dalam bentuk pendanaan spontan.
  2. Dana yang diperlikan untuk membiayai piutang seharusnya tidak memasukkan unsur laba.
Karena itu pengertian modal kerja disini adalah selisih antara aktiva lancar dengan pendanaan spontan.
Metode Arus Kas
Metode ini pada dasarnya sama dengan penyusunan anggaran kas. Bedanya adalah bahwa arus kas yang dipertimbangkan adalah hanya arus kas yang menyangkut pengeluaran atau penerimaan dari operasi sehari – hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar